Apa Itu Talas Beneng?
Talas beneng dengan nama latin Xanthosoma undipes K. Koch merupakan jenis umbi-umbian asli Pandeglang. Nama "beneng" merupakan singkatan dari besar dan koneng. Koneng adalah sebuah kata dalam bahasa Sunda yang artinya berwarna kuning. Talas ini memang memliki ukuran yang sangat besar atau lebih besar jika dibandingkan dengan talas lainnya (contohnya talas bogor) bahkan bisa melebihi tinggi orang dewasa. Selain itu talas beneng juga memiliki umbi yang berwarna kuning dimana tanaman talas lain berwarna putih ke abu-abuan.
Asal mula talas beneng adalah tanaman liar dalam hutan Gunung Karang (Pandeglang). Penanaman dan pengelolaannya telah berhasil dikembangkan warga kelompok tani yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti keripik kue dan bahan dasar penganan lainnya.
Karakteristik Talas Beneng
Talas beneng memiliki karakteristik yang berbeda dengan talas dari daerah lainnya. Talas ini memiliki batang yang besar dan panjang serta pada bagian akarnya terdapat umbi-umbi kecil (kimpul) yang bergerombol. Bagian yang dapat dimakan pada talas ini adalah bagian batang umbi. Panjangnya dapat mencapai 120 cm dengan berat 42 kg dan ukuran lingkaran luar 50 cm. Umbi itu dihasilkan dari pohon setinggi 2-2,5 m dengan daun raksasa sebesar 1 meter.
Klasifikasi Talas Beneng
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Arecidae
Ordo : Arales
Famili : Araceae (suku talas-talasan)
Genus : Xanthosoma
Spesies : Xanthosoma undipes
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Arecidae
Ordo : Arales
Famili : Araceae (suku talas-talasan)
Genus : Xanthosoma
Spesies : Xanthosoma undipes
Kandungan Nutrisi Talas Beneng
Talas Beneng mempunyai kandungan nutrisi yang cukup baik, yaitu protein 2,01%, karbohidrat 18,30%, lemak 0,27%, pati 15,21% dan kalori sebesar 83,7 kkal. Namun jika kita mengonsumsinya harus berhati-hati sebab memiliki kadar oksalat yang tinggi.
Oksalat adalah sejenis asam organik yang ditemukan dalam setiap tanaman, hewan dan manusia. Efek yang ditimbulkan kepada yang mengonsumsi dapat mengalami gatal-gatal. Namun kita tidak perlu khawatir sebab kadar oksalatnya bisa dihilangkan dengan cara merendam talas dengan larutan garam.
Habitat Talas Beneng
Saat ini talas beneng hanya terdapat di Kel. Juhut, Kec. Karang Tanjung, Kab. Pandeglang, Prov. Banten. Kelurahan Juhut yang digolongkan sebagai desa “swasembada” berada di kawasan hutan lindung lereng Gunung Karang dengan ketinggian 250-700m diatas permukaan laut, luas 387 ha. Sebagian besar wilayah bertopografi miring/lereng, dengan curah hujan sekitar 2000 mm/tahun, dengan iklim tipe B1 (klasifikasi Oldeman). Kelurahan Juhut berjarak ±15 km dari Kota Pandeglang.
Kelurahan Juhut terdiri dari 5 perkampungan, yaitu Cinyurup, Ciodeng, Canggoang, Kadu Salak dan Mauk. Diantara perkampungan tersebut, Cinyurup merupakan tempat penenanaman talas beneng (Xanthosoma undipes K. Koch) yang paling banyak dilakukan.
Sumber : Badan Litbag Pertanian dan beberapa artikel lain.
KLIK EMOTE BATU UNTUK DUKUNG ADMIN
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerimakasih kembali
HapusTerima kasih kang hasan sangat bermanfaat
BalasHapusTerima sangat bermanfaat👍kasih
BalasHapusTerima kasih sangat bermanfaat👍
BalasHapusinformasi yang bermanfaat, dapat memberi pengetahuna baru tentang talas asli pandeglang 👍
BalasHapus👍
BalasHapusOh ini yg khas Banten itu.
BalasHapus